Pagi itu, udara terasa lebih segar dari biasanya. Kicauan burung di luar jendela menjadi penanda bahwa hari baru dimulai. Tapi aku tahu, hari itu bukanlah hari biasa. Hari itu adalah hari dimana perasaan yang sudah lama terkubur dalam-dalam mulai kembali menghantui pikiranku. Cinta yang tidak terungkap, sebuah kisah yang terpendam dan tidak pernah terucap—dan aku tahu, entah kenapa, aku merasa waktu itu datang.
Namanya Naya, teman lama yang sudah aku kenal sejak zaman sekolah dulu. Kami selalu satu kelas, dan meskipun tak banyak interaksi, rasanya ada yang berbeda setiap kali dia tersenyum. Namun, aku hanya bisa diam dan mengamati dari jauh. Seperti ketika kamu lagi main slot gacor dan nunggu banget simbol scatter hitam pragmatic muncul di layar, harap-harap cemas, tapi nggak pernah tahu apakah kesempatan itu datang atau nggak.
Hari itu, aku dan Naya kebetulan bertemu di sebuah kafe yang nggak terlalu ramai. Mata kami bertemu, dan aku bisa merasakan ada sesuatu yang aneh di udara. “Kamu masih suka main slot gacor?” tanya Naya dengan senyum tipis yang mengingatkan aku pada masa-masa lalu. “Iya, kadang-kadang,” jawabku singkat, mencoba untuk tidak terlihat gugup.
Kami ngobrol santai tentang banyak hal, tentang teman-teman lama, tentang bagaimana kehidupan kami setelah berpisah. Namun, ada satu hal yang tak bisa aku lepaskan dari pikiranku—perasaan yang sudah lama kupendam. Aku selalu merasa ada sesuatu yang terlewatkan, sebuah kesempatan yang hilang begitu saja tanpa pernah aku usahakan.
Tapi, seiring berjalannya waktu, aku sadar bahwa mungkin ini adalah kesempatan terakhirku. Aku nggak ingin menyia-nyiakan momen ini. Seperti dalam permainan slot gacor, peluang itu datang hanya sekali-sekali. Tidak ada yang tahu kapan scatter hitam pragmatic akan muncul, jadi aku harus mengambil langkah ini, apapun risikonya.
“Naya, ada sesuatu yang pengen aku omongin,” kataku dengan suara yang sedikit gemetar. Jantungku berdegup kencang, serasa setiap detakannya terdengar sangat keras. Aku mencoba menenangkan diri, tapi sulit sekali.
Naya menatapku dengan penasaran, “Ada apa? Kamu kayaknya serius banget.”
Aku tarik napas dalam-dalam dan melihat matanya yang penuh tanda tanya. Ini saatnya. “Aku… Aku suka sama kamu, dari dulu. Cuma, aku takut ngomongin ini. Takut kalau nanti malah merusak semuanya.”
Ada hening sejenak. Aku bisa melihat raut wajahnya yang terkejut, tapi juga ada sedikit kelembutan di matanya. Sepertinya dia nggak menyangka, atau mungkin dia juga merasakan hal yang sama tapi tidak pernah diungkapkan.
“Tapi, kalau ini bikin kita nggak nyaman, kita bisa tetap jadi teman kan?” lanjutku, berusaha menutupi perasaanku yang mulai kacau.
Tiba-tiba, senyum Naya mengembang. “Gila, gue juga ngerasain hal yang sama, cuma… Gue juga takut kalau kita nggak bisa balik lagi ke teman kayak dulu,” jawabnya dengan sedikit tertawa.
Aku terdiam, merasa seperti mendapatkan jackpot dalam permainan slot gacor. Rasanya, aku menang, tapi kemenangan itu tak sepenuhnya sempurna. Seperti saat kamu dapet simbol scatter hitam pragmatic, namun masih ada banyak hal yang perlu dihadapi.
Tapi, setelah semua itu, kami berdua memutuskan untuk memberi kesempatan. Cinta yang selama ini terpendam, akhirnya bisa keluar juga. Tidak mudah, memang, karena kami tahu ada banyak hal yang harus dihadapi. Seperti saat kamu main slot gacor dengan peluang besar menang, tapi ada resiko kalah. Namun, yang jelas, aku dan Naya memulai perjalanan ini, tanpa ada lagi yang ditahan-tahan.
Hari itu berakhir dengan senyum lebar di wajah kami. Meskipun banyak hal yang belum pasti, satu hal yang pasti—kami berdua akan mencoba untuk menjalani kisah ini bersama. Seperti permainan scatter hitam pragmatic yang penuh kejutan, cinta kami pun akan penuh dengan momen-momen tak terduga, namun yang terpenting, kami berdua akan terus berusaha bersama.